Thursday, February 03, 2005

Kemelut Kopral Jono" part 1

sebuah kisah fiksi yg diambil dari realitas kehidupan seorang sahabat, mohon maaf bila ada kesamaan karakter dan nama, bukan suatu yg tidak disengaja.
"Alhamdulillah, beres juga tugas siang ini, baiknya ku segera ke mushola sebelum ke sorean asharnya" gumaku setelah pusing ngetik skripsi bab 4. Sudah sepi sore ini, maklumlah anak itebeh masih pada libur, dari kejauhan terdengar teriakan anak2x 2004 yang sedang di OSPEK. "itebeh.. itebeh.. itebeh". "Sudah pada sholat belum tuh anak baru", guma ku sambil melangkah menuju lantai 4. "cetap.. cetep' bunyi sky wayku, yang sengaja ku beri paku payung, habis sepi klo lagi musim liburan di Lab, setidaknya ada penghibur selain teman setia ku MQ 102.7 yg selalu menemani harian ku diLab.
Sambil lalu ku lihat sahabatku duduk melamun di pojok mushola kecil itu. "Asalamualikum, ngelamuni siape?, lesu amat tampang akhi!" tegur ku. "Ah.. ga... cuma sedang merenungi takdir", jawab sahabatku, "Dah ente sholat dulu sana!, ntar habis sholat ngobrol sebentar ya!", ujarnya sambil berdiri, dan keluar dari mushola."Ok! boss.. tunggu aja di koridor lantai 3", tegas ku. Terlintas seperti ada yg penting dan ingin dicurhati, moga aja bukan masalah besar. "Ya Rabb mudahkan urusan hamba dan sahabat hamba hari ini, jangan Kau timpakan sesuatu masalah yg tidak dapat kami hadapi dan selesaikan, mudahkan Ya Rabb!.. amin", doa penutup sholat ku sore itu.
Segera ku pakai kembali skyway hijau lagi, dan sedikit berlari ku turuni tangga lantai 4. "Bagaimana hari ini akhi? bisa ga kita bareng lulus maret ini", tanya ku untuk menyemangati sahabatku, kami sama2x "The Last Samurai" yg sedang mengejar impian "Sang Sarjana". "Alhamdulillah, kerjaan ane bisa lebih baik dari kemarin, tapi konsentrasi itu sempat buyar, karena ane ingin marah hari ini" jawabanya dg nada agak tinggi, "Tiba terdengar adzan, segera ane istigfar, trus sholat dulu, biar reda emosi ini" lanjutnya. "Whats Up bro?, apa yang membuat hati akhi gusar?" sambung ku untuk menenangkanya."Tadi jam 11-san, ane dapat kabar yang kurang menyenangkan dari salah satu "sahabat lama" ane", -Kopral Jono namanya-, "Jangan suka tebar pesona, jangan ganggu gadis gua lagi", pesan pendek yang diterima sahabat ku pagi itu.
"Ada masalah apa sebenarnya akhi dg "sang kopral", tanya ku sedikit menginterogasi. " Siap pula gadis yang "Kopral" maksud? Apa ada hubungan kasih segi 3 disini?", dan banyak lagi pertanyaan yang ingin aku sampaikan pada sahabat ini, tapi cuma satu yg bisa tersampaikan, "Lalu bagaimana sikap akhi dengan hal ini"tanyaku langsung. Terdiam sesaat sahabat ku setelah mendengar pertanyaan itu, "Ane sudah mengikhlaskan apa yg sudah terjadi, sudah kuserahkan peliknya permasahan ini pada Illahi Robbi", jawabannya lemah. "Sebenarnya ane ingin memukul "Sang Kopral", karna dia tidak ada hak atas "sang gadis" sebelum ijab - qabul itu terucap di depan wali, mungkin 4JJ1 telah memberikan jawaban yg terbaik untuk ane, moga ane bisa bersabar utk masalah ini", gumanya sedikit melemah. "Sabar dan Ikhlas itu jawaban yg tepat akhi", tungkas ku utk menyemangatinya lagi.
Wallahu a'lam bishowab